Sabtu, 21 April 2012

Manusia dan Harapan

[ Tari Gandrung ] 



Berawal dari kisah seorang anak yang sedari kecil ditinggal oleh ibu dan bapaknya. Anak kecil itu diketahui bernama Mesti. Mesti sering menderita sakit yang berkepanjangan. Hingga suatu waktu, Bude (panggilan untuk kakak dari ibu dalam Bahasa Jawa) mengasuh Mesti karena merasa iba. Bagi anak seusia itu, mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tua sangatlah penting dan utama. Maka, seiring waktu berjalan Bude merawat Mesti selayaknya anak kandung sendiri.

Namun, Bude semakin menaruh rasa kasihan yang sangat mendalam pada Mesti yang semakin hari semakin tak kunjung sembuh jua. Sesungguhnya Bude menaruh harapan yang sangat besar agar Mesti sembuh dan berhenti dari penderitaan yang dialamai oleh Mesti selama ini. Dan Bude berkata kepada Mesti, “Cepat sembuh ya Nak, kalau kamu sembuh nanti akan saya jadikan penari Gandrung”. Mulai dari nazar Bude itulah Mesti berangsur-angsur sembuh.

Mesti yang telah dewasa kemudian diajarkan tarian Gandrung oleh Bude di setiap waktu. Tersirat asa dari Bude yang ingin melestarikan budaya Tari Gandrung dengan cara mewariskan ilmu kepada generasi muda agar Tari Gandrung tidak punah dari budaya Indonesia. Tentu Mesti sangat senang bisa mendapatkan ilmu tentang Tari Gandrung dari Bude yang terkenal sebagai penari Gandrung senior di daerah tersebut.

Mesti yang semakin lihai dan menguasai Tari Gandrung mulai mengikuti grup yang mengadakan pertunjukan dari satu tempat ke tempat yang lain. Tentu banyak sekali efek negatif  yang ada pada pertunjukan tersebut. Tak lain seperti uang sawer, goyangan, dan godaan dari para penonton lelaki yang merujuk kepada pelecehan.

Tetapi Mesti tidak menanggapi itu dengan serius. Karena yang terpenting adalah Tari Gandrung harus dilestarikan meski harus melewati rintangan yang menghadang. Menurutnya, Tari Gandrung adalah bagian dari kehidupannya yang tak dapat dipisahkan lagi. Ia pun berharap banyak agar kelak Tari Gandrung tetap dimainkan dan tidak hilang dari jejeran budaya asli Indonesia, persis seperti yang Bude harapkan pada waktu Mesti masih kecil.


“Harapan manusia terhadap apa yang mereka inginkan di masa yang mendatang merupakan tugas yang harus dikejakan pada saat ini agar dapat meraih impian yang akan mewujudkan harapan”.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More