IDN-AUS Latihan Bersama Pesawat Tempur

TNI AU menerbangkan enam pesawat tempur F-16. Sementara RAAF (Royal Australian Air Force) menurunkan delapan pesawat tempur jenis F-18 Hornet.

Rugby Masuk Sekolah

Awalnya hanya sebuah kebiasaan yang dibawa oleh mahasiswa Indonesia yang baru lulus kuliah di Australia. Mereka berpikir, rasanya seru dan nggak masalah juga kalo rugby ini dimainkan oleh negeri sendiri.

Kejuaraan Pacuan Kuda KAPOLRI CUP 2011

Sutan Agogo menang tipis atas Blezing BMW pada Kelas Derby Piala Champion Serie 2. Hal ini membuat pacuan kuda Indonesian Derby 2011 akan berlangsung seru karena hampir semua kuda memiliki kesempatan yang hampir merata.

Klasemen Major League Baseball

Sabtu, 8 Oktober 2011. Detroit @ Texas | TBD | FOX | StubHub | Verlander vs Wilson

Membaca Adalah Jendela Dunia

Dengan membaca, wawasan kita akan semakin bertambah. Dengan wawasan kita yang semakin bertambah, maka derajat sosial kita akan meningkat. Sehingga kita akan lebih disegani oleh masyarakat. Dan jangan lupa berbagi ilmu yang kita dapat.

Selasa, 10 Juni 2014

Industri Komik Lokal

/Kinanti komik
Kinanti komik
Bisnis.com,JAKARTA- Komikus Ockto Baringbing, masih ingat ketika mengalami masa pencarian eksistensi dalam berkesenian. Kecintaan dan kemampuannya dalam menciptakan komik dimulai sejak era 2000-an. Selepas lulus kuliah pada 2008, dia meyakinkan orangtuanya untuk berkarir menjadi komikus.
Namun, apa jawaban yang didapat sang orangtua. Dia menerima ungkapan yang sampai saat ini membekas dalam ingatan. “Memangnya komik bisa membiayai hidup kamu? Mending jadi pegawai negeri sipil (PNS) saja, sudah dijamin penghasilannya,” ujar Ockto mengenang.
Ockto tak menyerah. Dia tetap mempertahankan mimpinya menjadi seorang komikus. Dia berusaha meyakinkan sang orangtua agar cita-citanya terwujud. Beruntung, dia diperbolehkan untuk terjun di dunia seni dan memulai menciptakan komik buah hasil tangannya.
Di Indonesia, dunia komik memang tak sepopuler cerpen atau novel. Ockta terus berjuang menghasilkan karya komik yang berkualitas. Dia harus meyakinkan selera pasar agar banyak dilirik. Tetapi apa yang terjadi, karya-karyanya hanya mentok dan tak pernah dilirik pasar.
Bahkan, beberapa rekannya sesama komikus menawari dia untuk mencoba membuat komik edukasi atau religi yang pasarnya sudah jelas. Tetapi Ockto masih tetap bersikukuh berada di jalur komik yang sesuai idealismenya. “Saya ini masih muda, saya ingin mencari jati diri dengan apa yang saya hasilkan.”
Apa yang dihasilkan Ockto dalam menjaga idealismenya dalam berkarya berbuah manis. Dia belajar banyak dari berbagai masukan yang diterimanya.
Belakangan, salah satu karyanya 5 Menit Sebelum Tayang, sebuah proyek bersama Muhammad Fathanatul Haq menyabet penghargaan Silver Award di ajang International Manga Award keenam di Jepang. Karyanya yang lain antara lain Bima Satria Garuda dan Galau Man yang sudah mulai digemari pecinta komik.
Namun, dengan pencapaian tersebut, bukan berarti industri komik Indonesia sudah bisa memberikan kesejahteraan besar terhadap komikus.
Ockto masih berpandangan industri komik di Indonesia belum bisa menghasilkan pendapatan yang layak. Tentu saja, beberapa faktor menjadi alasan yang memengaruhi kondisi tersebut.
Industri komik Indonesia memang sempat berjaya pada era komikus RA Kosasih. Karyanya yang menceritakan epik Mahabharata berisi 18 bab menjadi fenomenal di zamannya.
Dari sisi penerbitan, kota Bandung, Jakarta, dan Surabaya menjadi patokan industri komik Tanah Air. Penerbit Melodi, misalnya merupakan salah satu penerbit yang mendukung majunya industri komik saat itu.
“Tetapi melihat fenomena yang terjadi pada masa kini, saya pikir industri komik sudah mulai bergirah kembali. Kita bisa melihat beberapa komikus yang menerbitkan di beberapa medium,” katanya.
Sunny Gho, Direktur Stellar Labs menjelaskan kebergairahan industri komik Tanah Air sudah mulai berkembang dengan adanya masifikasi media.
Dia mencontohkan publik kini sudah cerdas mengekspresikan karya melalui jejaring sosial. Komik saat ini sudah tidak kaku yang hanya diterbitkan melalui medium fisik seperti buku.
Dia memandang, kehadiran para komikus bisa dilihat dari karya yang dihasilkan. Sunny memetakan pengaruh derasnya industri komik dengan istilah comic first dan comic later.
Menurutnya, fenomena film kartun di Jepang menjadi patokan bagaimana komik banyak diangkat ke layar lebar atau konsumsi tontonan bagi masyarakat. Sementara istilah comic later didasarkan atas produksi komik yang diangkat dari lakunya film di Jepang.
“Komik karya seniman Indonesia sudah harus mulai berani menggebrak dari berbagai sisi. Setidaknya kita bisa membuat karakter tersendiri seperti ciri khas komik Indonesia,” paparnya.
Pengamat komik Hikmat Darmawan menjelaskan, kompleksitas perkembangan industri komik nasional tidak bisa dilihat dari satu sisi.
Menurutnya, berbagai pihak harus bertanggung jawab untuk memajukan komik Indonesia. Dia menjelaskan seniman, akademisi hingga kritikus komik sangat berperan membangkitkan kembali komik karya anak bangsa.
Dia memandang, faktor infrastruktur menjadi salah satu pembahasan paling krusial dalam mengembangkan industri komik.
Toko buku yang memasilitasi komik karya dalam negeri, katanya, menjadi sorotan utama yang harus diperhatikan. Dia memberi contoh, di sejumlah daerah masih banyak masyarakat yang masih ‘merem’ terhadap komik.
Namun, jumlah produksi dan karya pun, lanjut, Hikmat masih menjadi perdebatan. Banyaknya komikus yang menghasilkan karya tidak menjamin industri komik bakal bangkit kembali. Ketika produksi komik Indonesia memiliki kuantitas banyak, pasar masih dininabobokan oleh produk komik asing.
“Di sini, pebisnis, kademisi, seniman dan kritikus harus menjadi satu kesatuan yang utuh. Masing-masing pihak mempunyai tugas tersendiri. Pebisnis harus bisa memetakan bagaimana potensi pasar. Seniman, ya tentu saja menghasilkan karya berkualitas. Sementara kritikus menjadi sangat penting untuk menjaga dialog antara karya dengan masyarakat,” ujarnya.
Tanggapan: 
"Memang sulit untuk menembus pasar internasional, apalagi dengan minat baca dari pecinta komik di Indonesia terhadap komik lokal juga sedikit atau bisa dibilang sangat-sangat kurang. Mungkin karena kemajuan industri komik Negeri Sakura lebih bagus, dan yahud, disertai seri-seri cerita yang sangat cepat dan banyak pilihan. Namun apa salahnya bila kita bisa lebih mecintai industri komik lokal karya anak bangsa. MERDEKA!"

Mengenal Lebih Jauh, Apa Itu Otaku

Otaku (おたく/オタク?)
Adalah istilah bahasa Jepang yang digunakan untuk menyebut orang yang betul-betul menekunihobi.
Sejak paruh kedua dekade 1990-an, istilah Otaku mulai dikenal di luar Jepang untuk menyebut penggemar berat subkultur asal Jepang seperti anime dan manga, bahkan ada orang yang menyebut dirinya sebagai Otaku.

Wah Wah, masih belum mengerti?
Oke deh, simak dulu sejarahnya dibawah ini, info dari Om Wiki

Di awal dekade 1980-an sudah ada istilah slang bernada sumbang byōki (ビョーキ "sakit"?) yang ditujukan kepada penggemar berat lolicon, manga dan dōjin manga. Istilah byōki sudah sering muncul dalam dōjinshi sampai ke anime dengan peran utama anak perempuan seperti Minky Momo.
Istilah otaku pertama kali diperkenalkan oleh kolumnis Nakamori Akio dalam artikel "Otaku" no Kenkyū (おたくの研究 Penelitian tentang Otaku?)[1] yang dimuat majalah Manga Burikko. Dalam artikel yang dimuat bersambung dari bulan Juni hingga Desember 1983, istilah otaku digunakan untuk menyebut penggemar beratsubkultur seperti anime dan manga.
Pada waktu itu, masyarakat umum sama sekali belum mengenal istilah otaku. Media massa yang pertama kali menggunakan istilah otaku adalah radio Nippon Broadcasting System yang mengangkat segmen Otakuzoku no jittai (おたく族の実態 situasi kalangan otaku?) pada acara radio Young Paradise. Istilah Otakuzoku (secara harafiah: suku Otaku) digunakan untuk menyebut kalangan otaku, mengikuti sebutan yang sudah ada untuk kelompok anak muda yang memakai akhiran kata "zoku," seperti Bōsōzoku dan Takenokozoku.
Pada perkembangan selanjutnya, sebutan otaku digunakan untuk pria lajang yang mempunyai hobi animemangaidol,permainan video, dan komputer pribadi tanpa mengenal batasan umur. Istilah otaku juga banyak dipakai untuk menyebut wanita lajang atau wanita sudah menikah yang membentuk kelompok sedikit bersifat "cult" berdasarkan persamaan hobi. Kalangan yang berusia 50 tahun ke atas yang merupakan penggemar berat high culture atau terus mengejar prestasi di bidang akademis jarang sekali dan hampir tidak pernah disebut otaku.
Istilah "otaku" dalam arti sempit awalnya hanya digunakan di antara orang-orang yang memiliki hobi sejenis yang membentuk kalangan terbatas seperti penerbitan Dōjinshi. Belakangan ini, istilah otaku dalam arti luas sering dapat mempunyai konotasi negatif atau positif bergantung pada situasi dan orang yang menggunakannya. Istilah otaku secara negatif digunakan untuk penggemar fanatik suatu subkultur yang letak bagusnya tidak bisa dimengerti masyarakat umum, atau orang yang kurang mampu berkomunikasi dan sering tidak mau bergaul dengan orang lain. Otaku secara positif digunakan untuk menyebut orang yang sangat mendalami suatu bidang hingga mendetil, dibarengi tingkat pengetahuan yang sangat tinggi hingga mencapai tingkatpakar dalam bidang tersebut.
Sebelum istilah otaku menjadi populer di Jepang, sudah ada orang yang disebut "mania" karena hanya menekuni sesuatu dan tidak mempunyai minat pada kehidupan sehari-hari yang biasa dilakukan orang. Di Jepang, istilah otaku sering digunakan di luar konteks penggemar berat anime atau manga untuk menggantikan istilah mania, sehingga ada istilah Game-otaku, Gundam-otaku (otaku mengenai robot Gundam), Gunji-otaku (otaku bidang militer), Pasokon-otaku (otaku komputer), Tetsudō-otaku (otaku kereta api alias Tecchan), Morning Musume-otaku(otaku Morning Musume alias Mō-ota), Jani-ota (otaku penyanyi keren yang tergabung dalam Johnny & Associates).
Secara derogatif, istilah otaku banyak digunakan orang sebagai sebutan bagi "laki-laki dengan kebiasaan aneh dan tidak dimengerti masyarakat umum," tanpa memandang orang tersebut menekuni suatu hobi atau tidak. Anak perempuan di Jepang sering menggunakan istilah otaku untuk anak laki-laki yang tidak populer di kalangan anak perempuan, tapi sebaliknya istilah ini tidak pernah digunakan untuk perempuan. Berhubung istilah otaku sering digunakan dalam konteks yang menyinggung perasaan, penggunaan istilah otaku sering dikritik sebagaipraduga atau perlakuan diskriminasi terhadap seseorang.
Otaku juga identik dengan sebutan Akiba Kei yang digunakan untuk laki-laki yang berselera buruk dalam soal berpakaian. Sebutan Akiba Kei berasal dari gaya berpakaian laki-laki yang lebih suka mengeluarkan uang untuk keperluan hobi di distrikAkihabaraTokyo daripada membeli baju yang sedang tren. Sebutan lain yang kurang umum untuk Akiba-Kei adalah A-Boy atau A-Kei, mengikuti istilah B-Boy (B-Kei atau B-Kaji) yang sudah lebih dulu ada untuk orang yang meniru penampilan penyanyi hip-hop berkulit hitam.

Resensi Musik



World Order, sebuah grup dance yang berbeda dari kebanyakan grup-grup lainnya,dengan diiringi lagu lagu yang diciptakan Genki sudo dipadu dengan gerakan robotic, terlihat unik dan lucu.




Genki Sudo adalah seorang mantan kick boxer yang saat ini mendalami dunia musik.
Album world order berisi lagu yang dibuatnya sendiri dan dalam video klipnya dia membuat koreografinya bersama dengan dance grup 'World Order' yangbergerak dengan koreografi mirip robot.

Berikut ini adalah cuplikan-cuplikan video klip dari Genki Sudo World Order dengan lagu-lagu hits mereka. Check It Out!








Video courtesy: YouTube

SUMBER: 1, 2

Arduino Itu Adalah

Masih Penasaran dengan Apa Itu ARDUINO? 

Simak deskripsi di bawah ini

Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.
Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai ‘otak’ yang mengendalikan input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik.
Mikrokontroler ada pada perangkat elektronik di sekeliling kita. Misalnya handphone, MP3 player, DVD, televisi, AC, dll. Mikrokontroler juga dipakai untuk keperluan mengendalikan robot. Baik robot mainan, maupun robot industri.
Karena komponen utama Arduino adalah mikrokontroler, maka Arduino pun dapat diprogram menggunakan komputer sesuai kebutuhan kita.
Apa saja yang bisa dilakukan Arduino?
Kegunaan Arduino tergantung kepada kita yang membuat program. Arduino bisa digunakan untuk mengontrol LED, bisa juga digunakan untuk mengontrol helikopter.
Contoh yang sudah pernah dibuat adalah MP3 player, pengontrol motor, mesin CNC, monitor kelembaban tanah, pengukur jarak, penggerak servo, balon udara, pengontrol suhu, monitor energi, statiun cuaca, pembaca RFID, drum elektronik, GPS logger, monitoring bensin dan masih banyak lagi. Silahkan buka Google, Youtube atau lihat dihttp://www.freeduino.org
Kelebihan Arduino
  • Tidak perlu perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah ada bootloader yang akan menangani upload program dari komputer.
  • Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna Laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakan nya.
  • Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino dilengkapi dengan kumpulan library yang cukup lengkap.
  • Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board Arduino. Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, dll.
Bahasa Pemrograman Arduino
Bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa C. Tetapi bahasa ini sudah dipermudah menggunakan fungsi-fungsi yang sederhana sehingga pemula pun bisa mempelajarinya dengan cukup mudah.
Untuk membuat program Arduino dan mengupload ke dalam board Arduino, anda membutuhkan software Arduino IDE (Integrated Development Enviroment) yang bisa di download gratis di http://arduino.cc/en/Main/Software
Panduan bahasa pemograman Arduino beserta dengan contoh-contohnya bisa dibaca di halaman http://arduino.cc/en/Reference/HomePage

SUMBER: 1, 2

Berbagai Macam Motor DC


Motor DC

·         Motor DC adalah piranti elektronika yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak atau rotasi. motor DC menggunakan sumber tegangan searah atau batterai.
·         Motor Servo adalah  motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dengan motor DC tersebut.
·         Motor gearbox adalah motor DC yang  telah dilengkapi oleh sejumlah gear, sehingga menghasilkan putaran yang stabil dan memiliki torsi yang besar.
·         Motor stepper = motor DC yang arah/sudut putarannya dapat diatur atau gerakannya bertahap. motor DC jenis ini memiliki akurasi yang tinggi tergantung dari pengaturannya.

RPM dan PWM

RPM = merupakan satuan untuk mengukur kecepatan perputaran motor DC
PWM = digunakan untuk mengatur pulsa yang diberikan ke motor DC sehingga dapat mengatur arah perputaran serta kecepatan motor DC.

dalam modul U-1009C digunakan inisialisasi untuk mengatur arah cw, ccw, onc, dan ofc. onc dan ofc digunakan untuk mengatur kecepatan dari motor DC. ketika onc delaynya lebih besar daripada ofc maka motor DC akan bergerak lebih cepat. begitu kebalikannya ketika delay ofc lebih besar dari onc maka motor DC berputar lebih lambat.

Rumus untuk menghitung RPM
RPM = (jumlah pulsa / 18 ) X (1/0,2) X 60 --> rumus ini digunakan dalam modul U-1009C


Review Google Car


Google tengah mengembangkan mobil otomatis yang bisa berjalan sendiri tanpa campur tangan manusia. Mobil itu telah diujicoba di banyak tempat, bahkan di jalan raya. Ia semakin pintar dan belum sekalipun mengalami kecelakaan fatal.

Teknologi mobil otomatis Google tersebut awalnya dibenamkan di mobil Toyota Prius. Mobil ini dapat berjalan sendiri, tapi sewaktu-waktu kemudinya dapat diambil alih, misalnya dalam kondisi jalanan yang sangat berbahaya.

Dalam perkembangan terbaru, Google juga telah mendesain mobil sendiri, dengan bentuk yang mungil dan tanpa dibekali setir kemudi. Hebat bukan? Bayangkan saja, manusia tinggal masuk ke dalamnya dan mobil akan melaju sendiri.

Memang mobil ala Google itu sudah sedemikian canggih, tapi tentu saja tetap ada beberapa kelemahannya. Berikut ulasan singkat kecanggihan dan kelemahan mobil Google, terutama versi mobil Prius yang masih dibekali kemudi.

Kecanggihan

1. Menghindari pengendara sepeda. Terutama di negara maju, banyak orang memilih naik sepeda untuk menuju ke suatu lokasi. Nah, mobil Google pun dirancang dapat mengenali para pengendara sepeda untuk menghindari kecelakaan.

Misalnya saat ada pengendara akan berbelok di jalur mobil Google dan memberi tanda dengan lambaian tangan, sang mobil akan mengenali lambaian tangan tersebut. Mobil Google pun otomatis akan memperlambat lajunya atau berhenti, dan memberi kesempatan pada sang pengendara sepeda berbelok melalui jalurnya.

2. Cukup agresif. Situasi jalanan berbeda-beda, misalnya saja ada sebuah perempatan tanpa lampu merah. Apa yang akan dilakukan mobil Google dalam kondisi seperti itu?

Pengendara manusia mungkin akan diam saja dan menunggu dengan sabar gilirannya melaju atau berbelok. Tapi mobil Google dirancang untuk lebih agresif, dia akan berjalan perlahan-lahan secara konsisten dan memberi tanda pada mobil lain bahwa ia ingin giliran melaju.

3. Ngebut. Untuk jalanan di dalam kota, mobil Google akan melaju dalam kecepatan normal. Tapi di jalan tol misalnya, mobil Google bisa juga berjalan kencang, bahkan di atas kecepatan yang diperbolehkan. Hal ini disengaja agar sang mobil tidak malah menghambat mobil di sekitarnya yang juga dalam kondisi cepat melaju.

4. Mendeteksi lubang di jalan. Tim Google mendesain agar si mobil mampu mengenali polisi tidur atau lubang di jalanan. Si mobil tidak menghindari halangan tersebut, tapi akan memperlambat lajunya sehingga lebih mulus dalam melaluinya.

5. Terus mengambil informasi. Di situasi jalanan yang rumit, mungkin pengemudi manusia akan mengambil alih kendali karena merasa belum yakin. Nah dalam situasi ini, si mobil akan tetap mengambil info yang diperlukan sehingga tim Google dapat melakukan simulasi komputer bagaimana jika si mobil tetap berjalan otomatis dalam situasi jalanan rumit itu. Tim Google pun dapat memodifikasi perilaku sang mobil berdasarkan info yang dikumpulkannya.

Kelemahan

1. Menghadapi cuaca buruk. Cuaca yang buruk membuat kontrol mobil Google lebih sulit, terutama karena pandangannya ke dunia sekitar terhalang. Keberadaan kabut misalnya, akan membatasi apa yang bisa dilacak radar. Kabar baiknya, tim Google sedang mengujicoba mobil ini agar di kemudian hari mampu menghadapi cuaca yang kurang bersahabat dengan mulus.

2. Kehilangan sinyal. Sinyal selular diperlukan oleh si mobil untuk mengakses bank peta Google yang mendetail dan memungkinkannya mengirim informasi. Koneksi selular lemah sebenarnya tidak menjadi masalah, tapi jika hilang sama sekali, maka menurut tim Google, si mobil akan melakukan langkah pengamanan tertentu. Tidak disebutkan seperti apa, tapi kemungkinan sang mobil akan meminta manusia mengambil alih kemudinya.

3. Mengenali polisi. Sang mobil memang akan mengenali jika ada seseorang memberhentikannya di tengah jalan, tapi dia tidak akan mengenalinya sebagai polisi. Dalam situasi ini, si mobil mungkin akan sedikit kebingungan dan menyerahkan kendali pada pengemudi manusia.

4. Mengenali makhluk kecil. Si mobil akan mengenali kerumunan manusia, pejalan kaki atau binatang besar seperti rusa yang mencoba menyeberang jalan, tapi dia belum dapat mengenali hewan kecil, misalnya saja tupai. Tupai masih terlalu kecil untuk dapat dikenali sensornya. Saat ini, tim Google masih memperbaiki teknologinya sehingga di masa depan makhluk sekecil tupai pun dapat terdeteksi.

SUMBER

Talent!

Di dunia maya banyak sekali kita lihat catatan absurd anak muda jaman sekarang yang semakin lama semakin di gandrungi. Begitupun juga saya, yang pada sampai kalimat yang kalian baca inipun masih terbilang random alias acak, atau abstrak alias gak jelas, atau alias apalah terserah kalian bagaiamana mau menyebutnya. Maaf sebelumnya disini saya memakai konteks bahasa yang baku namun santai.

Oke kita kembali ke topik utama. Pada kesempatan kali ini saya mengajak kalian semua untuk membaca sekelumit pengalaman yang saya alami tentang Talent! Mengapa demikian menggunakan tanda seru? Ya! Karena Talent! dengan tanda seru merupakan suatu tulisan dengan makna tersirat bahwa sesungguhnya Talent! tersebut sangat ingin dimiliki oleh si calon pemilik Talent! dengan cara berusaha yang sangat keras. Terlebih itu berlatih sesering mungkin, ataupun belajar dengan giat, tergantung pada kemauan si calon pemilik Talent! Tersebut.

Masih belum jelas? Tentu saja, inilah fitur utama dari ke-absurd-an tulisan saya.

Tapi intinya kalian semua tahu apa yang saya ingin sampaikan bukan? Disaat seseorang ingin menunjukkan seesuatu kepada orang lain, maka timbul kemauan untuk mengeluarkan segala kemampuan yang ada dalam seluk-beluk tubuh si pelaku dengan segenap jiwa dan raga agar si penonton merasa kagum dan berfikir bahwa si pelaku itu keren, karena si penonton tidak memiliki kemampuan seperti yang ditunjukkan oleh si pelaku Talent! Mungkin lebih cocok untuk ditulis bukan ‘tidak memiliki’, namun bisa juga si penonton belum berani untuk menunjukkan Talent! Yang sebenarnya ada pada dirinya.

Wah sudah malam ya, mungkin terlalu hiperbola penjelasan dari saya mengenai apa itu Talent!

Cukup sekian dan terima kasih. Ini hanya tulisan iseng belaka dan jangan diambil hati setelah kalian membacanya ya, namanya juga hidup.

Semoga ketemu lagi di lain kesempatan! Tentunya yang lebih absurd lagi.


Senin, 09 Juni 2014

Resensi Film Surrogates





Judul Film       
 Surrogates

Genre/Jenis     
Aksi/Fiksi Ilmiah

Sutradara        
Jonathan Mostow

Produser        
·         David Hoberman
·         Todd Lieberman
·         Max Handelman
·         Elizabeth Banks

Penulis            
·         John Brancato
·         Michael Ferris (Naskah)
·         Robert Venditti (Cerita)

Pemeran         
·         Bruce Willis          (Tom Greer)
·         Radha Mitchell     (Jennifer Peters)
·         Rosamund Pike     (Maggie Greer)
·         Boris Kodjoe         (Andrew Stone)
·         Jack Noseworthy  (Miles Strickland)
·         James Cromwell    (Lionel Canter)
·         Ving Rhames        (Prophet)

Musik             
Richard Marvin

Sinematografi 
Oliver Wood

Penyunting    
·         Kevin Stitt
·         Barry Zetlin
·         Studio Mandeville Films
·         Top Shelf Productions
·         Wintergreen Productions

Distribusi        
Touchstone Pictures

Tanggal rilis 
·         24 Sep 2009 (Luar Amerika Serikat)
·         25 Sep 2009 (Amerika Serikat)

Durasi             
89 menit

Asal Negara            
Amerika Serikat

Bahasa            
Inggris

Anggaran       
$80 juta

Pendapatan   
$122.444.772


   
Resensi :
Film ini bermula dari penciptaan surrogate yang memicu munculnya para pendukung maupun penolaknya. Dalam Film ini Bruce Willis, berperan sebagai Greer, dan Radha Mithcell, sebagai Peters, menerima kasus tentang rusaknya dua buah surrogate. Saat dilacak, operator dari surrogate tersebut ternyata telah tewas dengan keadaan yang mengenaskan. Salah satu operatornya adalah putera dari Lionel Canter, penemu surrgate. Greer pun berkesimpulan dari video surrogate sebelum rusak, bahwa meninggalnya operator adalah sebuah pembunuhan.
Melalui penyelidikan lebih lanjut Greer menemukan bahwa laki-laki yang membunuh operator itu bernama Miles Strickland. Saat mengejar Miles Strickland, surrogate dari Greer pun rusak karena alat tersebut, untungnya Greer selamat dan terus melakukan pengejaran, kali ini tanpa surrogate. Greer akhirnya menemukan bahwa Strickland membunuh menggunakan sebuah benda yang sangat canggih. Untuk menyelidiki hal tersebut, Greer pun pergi ke daerah Dread (daerah orang-orang yang menolak surrogate). Di sana ia melihat surrogatenya telah dipancang di salib, setelah itu ia melihat Prophet dan berbincang dengannya. Prophet menjanjikan akan memberikan alat tersebut jika ditemukan. Pada saat yang sama agen Jennifer Peters dibunuh dan surrogatenya diambil alih oleh orang tak dikenal. Ternyata orang tersebut adalah Lionel Canter.
Greer akhirnya melaporkan alat itu kepada militer dan militer menjelaskan bahwa alat itu bernama OD (Overload Device) yang membuat sistem pengaman anti-kegagalan surrogate tertembus dan mampu membunuh operator dari surrogate tersebut. Militer pun bertindak dengan menyerang daerah Dread. Saat terjadi penyerangan, diketahui bahwa Prophet yang selama ini menggaungkan bahwa manusia tidak butuh surrogate, ternyata adalah surrogate.
Greer lalu pergi ke rumah Dr. Canter dan menemukan bahwa yang mengendalikan surrogate Petes dan Prophet adalah Dr. Canter, yang berencana membunuh semua operator surrogate dengan menggunakan virus. Setelah itu Dr. Canter menelan pil sianida lalu Greer mengambil alih surrogate Peters dan bersaha menghentikan virus dengan dibantu oleh Bobby, seorang insinyur komputer. Greer berhasil menghentikannya untuk sementara tapi Greer memilih untuk menonaktifkan semua surrogate sehingga seluruh surrogate di seluruh dunia menjadi nonaktif. Semua masyarakat keluar rumah dan mulai banyak berita bermunculan yang menyatakan bahwa manusia harus dalam melanjutkan kehidupannya tanpa surrogate.

Kecerdasan Buatan yang Terdapat Dalam Film :
Film ini menggambarkan kehidupan manusia yang selalu tinggal di rumah dan menggunakan surrogates (pengganti) dalam beraktivitas untuk membuat kehidupan lebih baik. Dikarenakan banyak sekali orang yang sudah banyak memiliki rasa ketidakpercayaan terhadap satu individu dengan individu yang lainnya. Salah satu faktornya adalah tidak mau terlihat tua oleh yang lain, sehingga para pengguna surrogates ini sama hal nya seperti bermain jejaring sosial di dunia maya. Bisa mengekspresikan dan membuat kustomisasi sesuai selera terhadap surrogates yang dimilikinya. Mungkin kurang lebihnya surrogates ini adalah avatar yang dipakai untuk memberikan suatu identitas para penggunanya di kehidupan sehari-hari.


Resensi Musik





  • "GHOST STORIES" by COLDPLAY

  • Rilis16 May 2014
    Di rekam2012–14; The Bakery and The Beehive (London, England)
    GenreAlternative rockelectronica
    Waktu42:37
    LabelParlophone
    Produser

    Daftar Lagu
    1. "Always in My Head" 
    2. "Magic"
    3. "Ink" 
    4. "True Love" 
    5. "Midnight" 
    6. "Another's Arms" 
    7. "Oceans"
    8. "A Sky Full of Stars" 
    9. "O"
  • SUMBER: 1, 2
  • Kamis, 01 Mei 2014

    Tugas 3 - Karya ilmiah dan Non-Ilmiah



    Karangan Ilmiah
    Definisi :
    Suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah.
    Ciri :
    1. Objektif.

    Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
    2. Netral.

    Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
    3. Sistematis.

    Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
    4. Logis.

    Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
    5. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan).

    Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
    6. Tidak Pleonastis

    Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).
    7. Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.
    Contoh Bentuk :
    • Skripsi
    • Tesis
    • Disertasi
    Karangan non Ilmiah
    Definisi :
    Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
    Ciri :
    • Ditulis berdasarkan fakta pribadi
    • Fakta yang disimpulkan subyektif
    • Gaya bahasa konotatif dan populer
    • Tidak memuat hipotesis
    • Penyajian dibarengi dengan sejarah
    • Bersifat imajinatif
    • Situasi didramatisir
    • Bersifat persuasif
    • Tanpa dukungan bukti
    Contoh bentuk :
    • Dongeng
    • Cerpen
    • Novel
    • Drama
    • Roman
    Perbedaan :
    Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun non ilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
    Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
    Selain karya ilmiah dan non ilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semi-ilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semi-ilmiah ini dengan karangan ilmiah dan non ilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semi-ilmiah, ilmiah, dan non ilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi-ilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semi-ilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semi-ilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semi-ilmiah.
    Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan non ilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan non ilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
    Karya non ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan non ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya non formal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya non ilmiah bersifat (1) emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi, (2) persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative, (3) deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan (4) jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.

    SUMBER : 1, 2, 3

    Share

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More