Senin, 09 Juni 2014

Resensi Film Surrogates





Judul Film       
 Surrogates

Genre/Jenis     
Aksi/Fiksi Ilmiah

Sutradara        
Jonathan Mostow

Produser        
·         David Hoberman
·         Todd Lieberman
·         Max Handelman
·         Elizabeth Banks

Penulis            
·         John Brancato
·         Michael Ferris (Naskah)
·         Robert Venditti (Cerita)

Pemeran         
·         Bruce Willis          (Tom Greer)
·         Radha Mitchell     (Jennifer Peters)
·         Rosamund Pike     (Maggie Greer)
·         Boris Kodjoe         (Andrew Stone)
·         Jack Noseworthy  (Miles Strickland)
·         James Cromwell    (Lionel Canter)
·         Ving Rhames        (Prophet)

Musik             
Richard Marvin

Sinematografi 
Oliver Wood

Penyunting    
·         Kevin Stitt
·         Barry Zetlin
·         Studio Mandeville Films
·         Top Shelf Productions
·         Wintergreen Productions

Distribusi        
Touchstone Pictures

Tanggal rilis 
·         24 Sep 2009 (Luar Amerika Serikat)
·         25 Sep 2009 (Amerika Serikat)

Durasi             
89 menit

Asal Negara            
Amerika Serikat

Bahasa            
Inggris

Anggaran       
$80 juta

Pendapatan   
$122.444.772


   
Resensi :
Film ini bermula dari penciptaan surrogate yang memicu munculnya para pendukung maupun penolaknya. Dalam Film ini Bruce Willis, berperan sebagai Greer, dan Radha Mithcell, sebagai Peters, menerima kasus tentang rusaknya dua buah surrogate. Saat dilacak, operator dari surrogate tersebut ternyata telah tewas dengan keadaan yang mengenaskan. Salah satu operatornya adalah putera dari Lionel Canter, penemu surrgate. Greer pun berkesimpulan dari video surrogate sebelum rusak, bahwa meninggalnya operator adalah sebuah pembunuhan.
Melalui penyelidikan lebih lanjut Greer menemukan bahwa laki-laki yang membunuh operator itu bernama Miles Strickland. Saat mengejar Miles Strickland, surrogate dari Greer pun rusak karena alat tersebut, untungnya Greer selamat dan terus melakukan pengejaran, kali ini tanpa surrogate. Greer akhirnya menemukan bahwa Strickland membunuh menggunakan sebuah benda yang sangat canggih. Untuk menyelidiki hal tersebut, Greer pun pergi ke daerah Dread (daerah orang-orang yang menolak surrogate). Di sana ia melihat surrogatenya telah dipancang di salib, setelah itu ia melihat Prophet dan berbincang dengannya. Prophet menjanjikan akan memberikan alat tersebut jika ditemukan. Pada saat yang sama agen Jennifer Peters dibunuh dan surrogatenya diambil alih oleh orang tak dikenal. Ternyata orang tersebut adalah Lionel Canter.
Greer akhirnya melaporkan alat itu kepada militer dan militer menjelaskan bahwa alat itu bernama OD (Overload Device) yang membuat sistem pengaman anti-kegagalan surrogate tertembus dan mampu membunuh operator dari surrogate tersebut. Militer pun bertindak dengan menyerang daerah Dread. Saat terjadi penyerangan, diketahui bahwa Prophet yang selama ini menggaungkan bahwa manusia tidak butuh surrogate, ternyata adalah surrogate.
Greer lalu pergi ke rumah Dr. Canter dan menemukan bahwa yang mengendalikan surrogate Petes dan Prophet adalah Dr. Canter, yang berencana membunuh semua operator surrogate dengan menggunakan virus. Setelah itu Dr. Canter menelan pil sianida lalu Greer mengambil alih surrogate Peters dan bersaha menghentikan virus dengan dibantu oleh Bobby, seorang insinyur komputer. Greer berhasil menghentikannya untuk sementara tapi Greer memilih untuk menonaktifkan semua surrogate sehingga seluruh surrogate di seluruh dunia menjadi nonaktif. Semua masyarakat keluar rumah dan mulai banyak berita bermunculan yang menyatakan bahwa manusia harus dalam melanjutkan kehidupannya tanpa surrogate.

Kecerdasan Buatan yang Terdapat Dalam Film :
Film ini menggambarkan kehidupan manusia yang selalu tinggal di rumah dan menggunakan surrogates (pengganti) dalam beraktivitas untuk membuat kehidupan lebih baik. Dikarenakan banyak sekali orang yang sudah banyak memiliki rasa ketidakpercayaan terhadap satu individu dengan individu yang lainnya. Salah satu faktornya adalah tidak mau terlihat tua oleh yang lain, sehingga para pengguna surrogates ini sama hal nya seperti bermain jejaring sosial di dunia maya. Bisa mengekspresikan dan membuat kustomisasi sesuai selera terhadap surrogates yang dimilikinya. Mungkin kurang lebihnya surrogates ini adalah avatar yang dipakai untuk memberikan suatu identitas para penggunanya di kehidupan sehari-hari.


0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More