Sabtu, 05 Mei 2012

Manusia dan Tanggung Jawab

[Surat dari Kapten Timnas di Tahun 2038]


(gambar ilustrasi)

Salam kenal buat para pecinta sepakbola nasional, perkenalkan nama (samaran) saya adalah Dimas Prasetyo Siregar. Perkenankan saya dengan “lancang” memberikan sedikit informasi mengenai dunia sepakbola Indonesia di masa depan. Saya merupakan kapten Timnas Indonesia level senior di tahun 2038, jadi saya berharap apa yang akan kami informasikan ini nantinya akan berguna bagi anda-anda sekalian yang saat ini (2012) tengah dirundung konflik di persepakbolaan kita tercinta ini.

Sebelumnya, saya anak pertama dari dua bersaudara, ayah saya berasal dari Padang Sidimpuan dan ibu saya berasal dari Malang. Saya juga mohon maaf sekali identitas kedua orang tua saya sengaja saya rahasiakan disini, tentu saja ini demi menjaga “takdir” yang belum terjadi. Kedua orang tua kami adalah rakyat biasa saja, yang suka menonton laga-laga Timnas Indonesia dari layar kaca tanpa pernah sekalipun menonton langsung ke stadion. Hal ini dikarenakan memang kondisi ekonomi keluarga kami bisa dibilang dibawah pas-pasan. Bahkan ketika saya tampil membela Timnas dengan kostum kebanggaan berlambang garuda Pancasila, orang tua saya juga lebih memilih menonton di layar kaca, padahal banyak (sponsor, tv, maupun kemenpora) yang menawarkan dan memfasilitasi orang tua saya agar bisa menyaksikan secara langsung laga yang saya jalani. Tapi kondisi seperti ini tak menyurutkan niat saya untuk menggapai impian saya.
 
Saya merasa sangat beruntung hidup di Jakarta ini, karena di Jakarta pada saat ini (tahun 2038) terjadi beberapa perubahan mendasar. Yang sangat kontras dengan kondisi Jakarta di tahun 2012 adalah, Jakarta sudah tidak identik lagi dengan yang namanya kemacetan. Memang, kondisi jalan raya pada tahun 2038 tidaklah selancar seperti yang anda bayangkan, tapi yakinlah bahwa di tahun tersebut antrian di lampu merah di jalan-jalan protokol tidak sampai “mengular” seperti di tahun 2012. Tapi mengenai permasalahan banjir, jujur saja Jakarta di tahun tersebut masih saja mengalaminya. Berbagai program dan solusi yang diterapkan para gubernur yang menjabat selalu saja tambal sulam dan hanya dapat mengurangi sedikit saja efek negatif yang ditimbulkan dari musibah banjir.

Seandainya saja saya bisa memberikan foto atau video kondisi Jakarta di tahun tersebut, maka anda semua akan dapat menyaksikan sendiri perbedaannya. Sungguh sayang sekali, cuplikan file foto dan video yang sebelumnya telah kami persiapkan untuk kami kirimkan ke tahun 2012, mengalami kerusakan. Entah mengapa “probit” yang kami kirimkan ke tahun 2012 tiba-tiba bisa menjadi kosong sama sekali tak ada file foto maupun videonya. (probit adalah cara berkirim dokumen dengan menggunakan jaringan yang lebih maju daripada internet, dan mohon maaf sekali lagi saya tidak bisa mempublikasikan teknologi tersebut seperti apa).

Kembali ke maksud dan tujuan kami, disini saya akan menginformasikan kondisi sepakbola di masa yang akan datang. Pada awalnya kami yang tergabung dalam sebuah komunitas rahasia beranggotakan 15 orang, merasa sangat sedih sekali mengingat sejarah kelam sepakbola yang ditorehkan pada tahun 2012. Kami menyadari bahwa apa yang anda pahami mengenai sepakbola pada tahun-tahun tersebut sangat rancu dan sangat beda tipis sekali antara yang benar dengan yang salah. Oleh karena itu, komunitas kami yang beranggotakan ahli rekayasa teknologi, filsuf, mantan presiden, pakar olahraga, dan beberapa pemikir kepentingan bangsa dalam dunia olahraga, menunjuk saya yang notabene adalah seorang “brancoz” (mungkin di tahun anda lebih familiar dengan kata indigo, superior, atau extra ordinary people) agar dapat memberikan suatu pencerahan atas kondisi tak menentu yang terjadi pada tahun anda saat ini.

Di tahun 2019 barulah AFC mengukuhkan kompetisi yang ada di Indonesia benar-benar layak menyandang predikat sebagai yang profesional. Jadi, mohon maaf saja bila anda saat ini mengatakan kompetisi yang ada (baik itu ISL maupun IPL) dan klub-klub yang anda banggakan saat ini adalah segala-galanya, maka saya hanya bisa tersenyum kecil membaca apa yang ada dalam pikiran anda. Yakinlah, bahwa masih banyak hal-hal fundamental yang memang belum dapat dipenuhi oleh klub maupun kompetisi sepakbola di Indonesia dari 2012 hingga pertengahan 2019.

Keadaan yang cukup membanggakan tersebut ternyata juga tak seindah bayangan para pecinta sepakbola di tahun tersebut, karena selang waktu 3 tahun atau bertepatan dengan ajang Piala Dunia 2022, sepakbola Indonesia menjadi pergunjingan bangsa lain dikarenakan ada indikasi suap-menyuap antara PSSI dan FIFA mengenai keganjilan lolosnya India di putaran final Piala Dunia 2022.

Sekali lagi saya tekankan disini, yakinlah bahwa hal tersebut tidak akan terbukti kebenarannya, karena dari hasil investigasi yang dilakukan oleh badan independen beranggotakan 5 negara (Jerman, Belanda, Australia, Mexico, dan Brazil), menemukan hasil penelusuran yang sangat mengejutkan. Yakni, isu tersebut muncul karena konspirasi yang dibangun oleh suatu kelompok atau jaringan underground yang berkeyakinan bahwa “sepakbola sudah melenceng jauh dari sejarahnya”.

Jaringan tersebut juga menyusupi beberapa jabatan penting, baik itu di FIFA, UEFA, dan AFC. Dan tragisnya, nama Indonesia yang menjadi korban keganasan jaringan tersebut. Oh iya, karena investigasi ini menghasilkan bukti otentik yang sulit dibantah, maka setelah di tahun 2023 jaringan tersebut mendapatkan hukuman dilarang berkecimpung dalam dunia sepakbola selama seumur hidup bagi para individu yang terlibat (termasuk ada satu nama orang Indonesia yang tersangkut), maka organisasi independen 5 negara ini pun dibubarkan.

Saya kelahiran tahun 2014, beberapa bulan setelah gemerlap pesta Piala Dunia di Brazil berakhir. Sekilas mengenai identitas saya di timnas, saya pertama kali masuk Timnas adalah saat Timnas U-16 mengikuti turnamen kelompok umur yang diadakan di Rotterdam, Belanda, tahun 2029. Memang turnamen tersebut bukanlah agenda resmi FIFA, bahkan banyak negara-negara di Eropa yang tidak mengikuti turnamen tersebut, tapi bagi saya pribadi yang saat itu berusia 15 tahun, adalah suatu kehormatan dan diliputi rasa bangga karena dapat memberikan kontribusi nyata, dan memang itulah impian saya. Meski pada alhirnya langkah kami terhenti di semi final, namun ada pelajaran tersendiri yang dapat kami ambil dari turnamen yang diikuti oleh 11 negara dari Eropa, Asia, dan Afrika ini.

Di usia saya yang 17-18 tahun, saya merasakan mengenyam pendidikan di klub EPL, yakni Leeds United yang pada masa itu termasuk tim papan atas di Liga Inggris. Saya pun berkesempatan tampil membela tim junior Leeds United, meski hanya beberapa kali tampil sebagai starter. Kini di tahun 2038, saya di-plot sebagai kapten Timnas level senior oleh pelatih berkebangsaan Kroasia. Sungguh suatu kebanggaan tersendiri mendapat amanat sekaligus tanggung jawab besar mengemban ban kapten di usia saya yang menginjak 24 tahun ini. Di tahun ini pula Timnas senior dihadapkan pada laga fase terakhir Pra Piala Dunia 2040. Lawan yang kami hadapi di pertandingan terakhir sangat berat, yakni Jepang.

Meskipun kami akan tetap berusaha dengan segenap daya dan upaya, tapi kami juga harus mau berpikir realistis bahwa tiket langsung ke putaran final Piala Dunia 2040 sangat sulit kami dapatkan. Untuk itu, kalaupun Timnas gagal mendapatkan tiket langsung ke putaran final Piala Dunia, kami harus lebih fokus nanti bila ternyata Timnas mampu melaju ke play-off melawan perwakilan dari zona CONCACAF.

Sebagai orang yang belum dilahirkan di tahun ini (2012), tanpa bermaksud menggurui kepada yang lebih tua (anda), ijinkanlah saya menyampaikan pesan dari organisasi rahasia kami :

 “Demi rasa persatuan & kesatuan, dan demi kejayaan sepakbola kita, bersatulah! Ada secercah harapan kegemilangan prestasi sepakbola kita di masa depan, jadi jangan biarkan konflik yang terjadi di sepakbola kita. Kami bocorkan sejarah bahwa karena konflik di 2012, Indonesia tetap tidak akan kena sanksi FIFA. Maka dari itu, hendaknya semua pihak yang saat ini saling berseteru, lebih introspeksi diri. Jadikan kaca mobil yang sangat lebar itu sebagai fokus pandangan, dan sesekali meliriklah ke kaca spion yang kecil itu sebagai pembelajaran”.

Ini adalah pesan yang ke-empat kalinya yang coba kami kirimkan ke masa lalu dari tahun 2038, entah pada kesempatan kali ini apakah berhasil tersampaikan atau tidak, yang jelas kami tetap akan berusaha sambil terus memantau keberhasilan aksi rahasia dari organisasi kami ini. Meski tiga kesempatan sebelumnya gagal, kami tidak akan patah arang.

Akhir kata, kami akan sedikit membocorkan sejarah, bahwa dalam kurun waktu 2012-2038 Timnas senior kita hanya mampu 2x menjuarai ajang Piala AFF sebagai tambahan koleksi thropy di lemari prestasi.

Salam persatuan.




"Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, Artinya sudah menjadi bagian hidup dari manusia bahwa setiap manusia dibebani dengan tangung jawab. 

Seharusnya persepakbolaan Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada bangsa Indonesia ini. Karena menyangkut nama baik Indonesia di kancah persepakbolaan internasional. PSSI harus kritis dalam berdemokrasi dalam menerima dan membuat kebijakan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat. Bukan malah berebut kekuasaan dan mementingkan kepentingan pribadi yang berupa korupsi, kolusi, maupun nepotisme.

Dalam cuplikan artikel diatas, tentunya Indonesia sangat menginginkan manajemen persepakbolaan yang jujur, adil, dan bersih dari segala KKN. Yang benar-benar ingin mewujudkan prestasi gemilang demi mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Semoga untuk kedepannya, dunia sepakbola Indonesia dipimpin oleh pemimpin yang bisa bertanggung jawab atas keputusan yang ia buat. Agar Timnas Indonesia dapat mewujudkan impian yang selama ini tenggelam".

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More